Kamis, 28 Juni 2012

Kosmologi Al-Suhrawardi


Kosmologi
                        Al-Suhrawardi memiliki pandangan dalam bidang kosmologi yang berbeda dengan apa yang dianggap oleh para ahli sebagai berasal dari para filsuf lain, menurut al-Suhrawardi , hal itu adalah berasal dari pandangan dunia yang dibangun Avicenna. Ia menyatakan persetujuannya akan tetapi ia juga berusaha dengan mengutip Kitab Suci atau inti ajaran tasawuf.Alam semesta merupakan pancaran abadi dari sumber yang pertama. Dalam tambahan mengenai esensi yang bukan materi (cahaya), adalah hal yang tidak dapat ditentukan yang pernah kita lihat, merupakan sesutau yang mempunyai kedudukan lebih tinggi dari pada materi yang secara langsung berasal dari Cahaya Utama atau secara tidak langsung dari sinaran Cahaya Tuhan. Segala yang “bukan cahaya” disebut sebagai “Kualitas Mutlak” atau “Materi Mutlak”. Ini merupakan aspek lain penegasan atas cahaya, dan bukan merupakan sebuah prinsip mandiri sebagaimana yang dianggap secara salah oleh pengikut Aristoteles. Fakta membuktikan bahwa unsur-unsur primer yang lain menjadi satu, merujuk kepada materi absolut; dasar yang mempunyai berbagai tingkat besarnya, membentuk berbagai macam lingkaran materi. Ada dua bagian landasan mutlak semua benda, yaitu:
1. Yang berada di luar ruang -- atom-atom atau substansi yang tidak terang (esensi-esensi menurut kelompok Asy’ari).
2. Yang mesti di dalam ruang – bentuk-bentuk kegelapan, misalnya: berat, bau, rasa, dan sebagainya.
Semua yang bukan cahaya dibagi menjadi dua:
1. Kekal abadi, misalnya: intelek, jiwa dari benda-benda angkasa, langit, unsur-unsur tunggal, waktu, dan gerak.
2. Tergantung, misalnya: senyawa-senyawa dari berbagai unsur. Gerak langit itu adalah abadi, dan membuat berbagai siklus Alam Semesta. Ini disebabkan oleh kerinduan kuat jiwa langit untuk menerima penerangan dari sumber segala cahaya. Dikatakan bahwa ada dua hal yang abadi yaitu Tuhan dan alam, akan tetapi al-Suhrawardi tetap membedakanya. Alam semesta merupakan manifestasi kekuatan penerang yang membentuk pembawaan esensial Cahaya Pertama. Al-Suhrawardi mengelompokkan alam menjadi empat :
1. Alam Akal-akal (‘Alam al-‘Uqul).
2. Alam Jiwa-jiwa (‘Alam al-Nufus).
3. Alam Bentuk (‘Alam al-Ajsam).
4. Alam Mitsal, suatu alam kelepasan jiwa menuju kesempurnaan. Tiga alam di atas sudah sering diperbincangkan oleh para filsuf sebelumnya, sedangkan alam ke empat ini merupakan inovasi baru yang ditemukan al-Suhrawardi dengan jalan mujahadah dan musyahadah secara berkelanjutan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar